Selasa, Juni 07, 2011
blognya bang dew
Yohanes 19:38-42; Yeremia 29:11
“Mereka mengambil mayat Yesus, mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat” (Yohanes 19:40).
Yesus mati. Anak Allah mati disalibkan. Mesias yang dijanjikan nyata-nyata tidak berdaya menghadapi provokasi para petinggi Yahudi.
Gambaran ini pasti ada pada setiap orang Yahudi yang pro maupun kontra terhadap Yesus, tidak terkecuali murid-murid Tuhan. Dialog berikut ini bisa terjadi antara Thomas dan Petrus.
“Trus, aku tidak nyangka sama sekali bila Guru kita itu akhir hidupnya mengenaskan. Dulu aku kira bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan, tetapi kok mati?” Tanya si peragu, Thomas.
Dengan wajah lesu karena ia baru saja menyangkali Tuhan, Petrus menjawab, “Aku sebenarnya percaya bahwa Dia adalah Mesias. Aku tidak bimbang kalau Dia adalah Tuhan, tetapi aku juga heran kok mati ya?”
Akhirnya dua murid ini bersama murid-murid lainnya termenung di tempat persembunyiannya masing-masing, tenggelam dalam kekecewaan dan kesedihan.
Pengharapan yang dulu melambung tinggi kini hancur berkeping-keping bersamaan dengan matinya Sang Mesias. Dan saat itu bukti menyatakan bahwa mayat Yesus diturunkan dari kayu salib, diangkut ke tempat persemayaman, dan dikuburkan.
Apa yang diduga mati oleh semua orang, eh ternyata 3 hari kemudian Ia bangkit! Yesus bangkit dari kubur. Ini bukan cerita horor yang biasa dikemas dalam cerita-cerita film, tetapi fakta! Sekali lagi fakta yang menyatakan bahwa maut tidak dapat mengalahkan Anak Allah.
Saudara, kebangkitan Kristus adalah dasar dari segala pengharapan kita. Seperti Petrus sendiri sebagai saksi mata akan kebangkitan Kristus mengatakan, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh KEBANGKITAN YESUS KRISTUS dari antara orang mati, kepada suatu HIDUP YANG PENUH PENGHARAPAN” (1 Pet. 1:3). Ya, pengharapan itu ada bersamaan dengan kebangkitan Tuhan!
Gambaran ini pasti ada pada setiap orang Yahudi yang pro maupun kontra terhadap Yesus, tidak terkecuali murid-murid Tuhan. Dialog berikut ini bisa terjadi antara Thomas dan Petrus.
“Trus, aku tidak nyangka sama sekali bila Guru kita itu akhir hidupnya mengenaskan. Dulu aku kira bahwa Dia adalah Mesias yang dijanjikan, tetapi kok mati?” Tanya si peragu, Thomas.
Dengan wajah lesu karena ia baru saja menyangkali Tuhan, Petrus menjawab, “Aku sebenarnya percaya bahwa Dia adalah Mesias. Aku tidak bimbang kalau Dia adalah Tuhan, tetapi aku juga heran kok mati ya?”
Akhirnya dua murid ini bersama murid-murid lainnya termenung di tempat persembunyiannya masing-masing, tenggelam dalam kekecewaan dan kesedihan.
Pengharapan yang dulu melambung tinggi kini hancur berkeping-keping bersamaan dengan matinya Sang Mesias. Dan saat itu bukti menyatakan bahwa mayat Yesus diturunkan dari kayu salib, diangkut ke tempat persemayaman, dan dikuburkan.
Apa yang diduga mati oleh semua orang, eh ternyata 3 hari kemudian Ia bangkit! Yesus bangkit dari kubur. Ini bukan cerita horor yang biasa dikemas dalam cerita-cerita film, tetapi fakta! Sekali lagi fakta yang menyatakan bahwa maut tidak dapat mengalahkan Anak Allah.
Saudara, kebangkitan Kristus adalah dasar dari segala pengharapan kita. Seperti Petrus sendiri sebagai saksi mata akan kebangkitan Kristus mengatakan, “Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh KEBANGKITAN YESUS KRISTUS dari antara orang mati, kepada suatu HIDUP YANG PENUH PENGHARAPAN” (1 Pet. 1:3). Ya, pengharapan itu ada bersamaan dengan kebangkitan Tuhan!
Renungan:
Siapa bilang pengharapan Anda hilang meskipun perusahaan Anda bangkrut? Siapa bilang pengharapan Anda sirna meskipun masalah semakin besar? Tidak, tidak hilang! Di dalam Yesus pengharapan Anda sungguh ada!
Siapa bilang pengharapan Anda hilang meskipun perusahaan Anda bangkrut? Siapa bilang pengharapan Anda sirna meskipun masalah semakin besar? Tidak, tidak hilang! Di dalam Yesus pengharapan Anda sungguh ada!
Yesus adalah pusat pengharapan orang percaya.
