Pages

Berapa Banyak Kata Pengharapan Kita Temui dalam Alkitab

Pengharapan dalam Perjanjian Lama
Pengharapan banyak terdapat di Perjanjian Lama. Percaya atas Jehovah, Pengharapan Israel (Yer 14:8). Dia juga adalah pengharapan dari orang-orang Israel secara pribadi. Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia (Yer 17:5), tetapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan (Yer 17:7). Perjanjian Lama menekankan bahwa walaupun tampaknya sepertinya Tuhan menyembunyikan wajahNya dan semua tampaknya dikutuk, pengharapan masih ada. (Yes 8:17; 26:8)
Percaya dibangun atas semua yang Allah pernah lakukan dan kekuasaanNya dan kemampuanNya untuk menggenapi janjiNya (Kej 17:8; Kel 3:8,17; 6:4; Im 1:8). Sebelum orang Asyur menawan orang Israel pada tahun 721 SM dan sebelum orang-orang Babilon menaklukkan Yudea pada tahun 587 SM, pengharapan ditaruh dalam sebuh ujian, walaupun peringatan atas itu sudah diberikan sebelumnya(Amos 5:18-20).
Yehezkiel 37:11-14 mengungkapkan pengharapan pada saat tampaknya tidak ada masa depan, pemulihan akan terjadi.
Pengharapan dalam Perjanjian Baru
Dalam bahasa Ibrani kata elpis dan elpizein berarti ¡§berharap¡¨ dan mengharapkan¡¨. Kata-kata ini netral dan bisa berarti mengharapkan sesuatu yang baik atau yang buruk. Ekspresi dan apresiasi kata ini lebih kuat di Perjanjian Baru dibandingkan di Perjanjian Lama. Konsep harapan dikembangkan dengan baik pada tulisan Paulus¡Xterlebih dalam buku Roma. Pertentangan dalam Roma 4:18¡X¡§ Sebab sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, namun Abraham berharap juga dan percaya¡¨ adalah ekspresi baik dari keadaan melarang dan menghalangi terhadap dasar harapan. Paulus berkata mengenai Abraham bahwa, ¡§Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah, dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.¡¨ (Roma 4:19-21).
Paulus menunjukkan pengharapan Abraham ketika walaupun tampaknya semuanya musnah, dia diyakinkan bahwa janji Allah akan digenapi
Kita diselamatkan dalam pengharapan (Roma 8:24). Bersukacita dalam pengharapan (Roma 12:12), walaupun itu berasal dari penderitaan (Roma 5:4). Pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Firman Tuhan? (Roma 15:4).
Allah kita adalah sumber pengharapan (Roma 15:13). Sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam penggilanmu (Ef 4:4). Allah adalah sauh yang kuat dan aman (Ibrani 6:19). Pengharapan bukan hanya buah dari kesungguh-sungguhan (Ibrani 6:11), itu juga memotivasi kita untuk sabar. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan (Ibrani 11:1), iman yang menyiapkan kita untuk memberikan pertanggungan jawab bagi orang yang meminta (I Pet 3:15).(disadur dari seiman.pemudaadvent.org.)
 Sebegitu besar arti kata Pengharapan bahkan Alkitab juga membuat penekanan yang sangat banyak terhadap Pengharapan ini.
Pada suatu pertemuan perkemahan yang saya ikuti ketika saya beranjak dewasa, pembicara tamu menceritakan sebuah cerita yang saya masih ingat sampai sekarang. Ceritanya mengenai seekor anjing yang sangat setia yang mati di sebuah stasiun kereta api.
Pendeta menjelaskan bagaimana anjing dan tuannya yang sudah tua saling menyayangi dan bagaimana pemiliknya sangat memperhatikan anjingnya. Dia berharap dia bisa selalu bersama-sama dengan anjingnya sampai dia meninggal nanti.
Suatu hari tuannya pergi berkunjung. Anjingnya tinggal di stasiun di dekat sebuah tanda ¡§Tidak boleh ada anjing disini¡¨.
Karena tuannya berpikir hanya akan pergi beberapa jam, dia memutuskan untuk meninggalkan anjingnya. Anjingnya menunggu dan terus menunggu. Tetapi sebuah kecelakaan terjadi yang menyebabkan tuannya meninggal dunia. Minggu demi minggu anjing tersebut terus menunggu sampai tubuhnya lemah karena kelaparan. Setiap pikiran untuk menyerah datang, anjing tersebut dihiburkan dengan pikiran bahwa apabila tuannya nanti datang ia akan diberikan hadiah karena kesetiaannya. Tetapi, tuannya tidak pernah datang, dan anjingnya yang setia itu meninggal tepat dimana ia ditinggal.
Seperti halnya anjing itu, banyak orang menaruh imannya pada hal-hal material atau pahlawan yang tidak menepati janjinya atau seseorang yang mengutamakan keinginan dan kemauannya sendiri.
Tetapi pengharapan yang dibangun pada Allah dapat mengatasi sakit, goncangan, kesalahan, dan bencana, karena didasari dan berakar pada perbuatan baikNya dan kemampuanNya yang terbukti untuk menggenapi janjiNya. Alkitab memberikan bukti yang jelas akan apa yang sudah Allah perbuat. Banyak orang-orang yang kita baca di Alkitab mempunyai pengharapan pada masa datang walaupun hal itu belum mereka lihat. Mereka yakin bahwa Allah mampu dan akan menggenapi janjiNya. Baca mengenai orang-orang ini dan apa yang mereka tulis dalam Rut 1:11-22; Amsal 13:12; Yehezkiel 37:11-14; Markus 5:35-43; Kisah 27:1-25; dan Roma 4..
sooo.. apakah alasan kita untuk Berputus asa , saya pikir tidak ada. Kehidupan yang kita lewati tentunya selalu melalui liku liku yang sangat panjang, dan ini membutuhkan sebuah semangat/Spirit untuk tetap bangkit dan menaruh Harapan itu selalu terbakar.






 ............................Stay in HOPE... GBU