Pages

Arti Sebuah Nama

Ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang, peribahasa ini melekat kuat dikalangan masyarakat kita ,bukan karena kata katanya yang begitu indah namun ada satu pesan penting yang menindak lanjuti arti kata peribahasa tsb yaitu kata tak kenal maka tak sayang.sebuah ungkapan basa basi yang sudah menjadi tradisi masyarakat kita.perkenalkan nama Saya si "anu" sebut saja dg nama itu, pada ahirnya dengan mengetahui sebuah nama kita bisa mulai mengasihi seseorang ,karena bukan hanya sekedar menjadi panggilan tapi dengan nama itu kita bisa mengenal sesorang siapa dan bagaimana karakter dia.penulis benar benar mengimani bahwa nama seseorang memiliki arti dalam perjalanan kehidupannya.orang tua yang bijaksana pasti akan memberikan nama kepada anaknya dengan harapan si anak bisa menjadi seorang yang berbakti kepada orangtuanya dan memberikan kebanggan kepada banyak orang terlebih kiranya sang anak menjadi anak yang mengasihi Penciptanya., bahkan beberapa orang kerap mengganti namanya dengan alasan, nama ini tidak memberi petuah bagi saya atau nama ini terlalu sukar/berat untuk saya pikul atau bahkan orang mengganti nama hanya untuk kepentingan sesaat saja ( lebih untuk kepentingan menutupi identitas diri sendiri )
beberapa bulan menjelang kelahiran, selain sibuk belanja keperluan bayi baru, memikirkan nama membuat calon ayah dan bunda tak kalah repot. Dari membolak-balik halaman kitab suci, membeli kamus nama bayi sampai membuat daftar nama bayi sendiri menjadi agenda wajib sampai hari kelahirannya. Bahkan beberapa hari setelah kelahirannya terkadang perdebatan tentang nama anak tak kunjung selesai…...

  Ada banyak alasan mengapa orang tua memilihkan nama untuk si buah hati. “Nama adalah doa dan Harapan orang tua,” tutur seorang ibu yang memberi anaknya nama Mulia. Atau, nama “Anakku Lelaki Hoed” merupakan deklarasi yang unik dari penyanyi dan pencipta lagu kenamaan Melly Goeslaw dan suaminya, Anto Hoed.“Kami menghabiskan bulan madu di kota Berlin,” lanjut seorang ayah yang memberi putri pertamanya Berlina.
Nama bagi seseorang serupa fungsinya dengan judul sebuah karya agung. Melalui nama biasanya deskripsi karakter, sejarah keluarga, asal-usul, harapan dan “karya monumental” sepasang ayah dan bunda terungkap. Tak terlalu berbeda dibandingkan dengan judul sebuah masterpiece, bukan?!

Secara umum, seperti halnya seorang penyair dan seniman terhadap karyanya, para orang tua memberi nama anaknya dengan nama yang unik dan original, tentu saja disamping itu agar mudah diingat dan berkesan. Itulah sebabnya, dari masa ke masa, para calon orang tua berupaya mencari nama yang original dan unik. Meskipun tentu saja ada yang memberi nama dengan pertimbangan yang lebih konvensional, seperti memberi nama berdasarkan tradisi turun-temurun, berkaitan dengan latar belakang budaya dan keyakinan.

Apabila Anda dan pasangan adalah keluarga muda yang punya kebebasan untuk menentukan nama anak, Anda berdua perlu “berburu” nama, memadu-padankan dan bahkan mungkin mengkreasi sebuah nama yang sama sekali baru. Masa hamil dan menanti kelahiran adalah saat yang tepat. Jangan sampai, terlanjur memilih tanpa pertimbangan dan pada akhirnya buru-buru mengganti namanya.

“Aku dan suami tadinya kurang cermat memilih nama. Memang nama ‘Aulia’ artinya bagus, tapi anakku sering rewel tanpa sebab. Kakek-neneknya kemudian menemukan nama yang kami berikan kurang cocok dengan pembawaannya. Akhirnya saya dan suami sepakat menghilangkan salah satu sisipan hurufnya, sehingga nama anak jadi seperti sekarang,” kisah seorang ibu baru yang perlu waktu satu bulan untuk kemudian mengubah nama anak pertamanya menjadi “Alia”.

Beruntung, proses pembuatan akte kelahiran meliputi waktu yang agak panjang, yaitu sekitar 90 hari. Jadi, orang tua diberi kesempatan untuk mempertimbangkan masak-masak perihal nama yang akan disandang si kecil seumur hidupnya ini!

Masalah seputar nama. “Ibu kenapa aku dikasih nama Mini, aku kan anak paling besar di kelas, badanku juga tinggi dan suka makan banyak,” ujar Mini si 5 tahun dengan nada mengadu. “Aku nggak mau dipanggil Mini lagi, soalnya teman-teman suka menertawai ….,” sambung Mini, kini dengan nada hampir menangis.
Masalah yang dihadapi putra pertama seorang ibu lain lagi, “Anak suka mengeluh, kalau saya memanggilnya Boni. Bukan apa-apa, salah seorang temannya memelihara hewan peliharaan dengan nama yang sama. Padahal buat saya dan suami nama itu begitu manis, mengingat nama ini merupakan gabungan inisial nama kami berdua, “ tutur ibu muda ini.

Dr. Gerhard Muehler dari Gesellschaft fuer deutsche Sprache ueber die neuesten Trends bei der Namensgebung (masyarakat bahasa Jerman untuk tren pemberian nama) memandang bahwa dalam memberi nama kepada anak, orang tua bebas mencari sumber ide, berkreasi, dan memutuskan yang terbaik. Namun hati-hati, karena orang tua kerap kali lupa mempertimbangkan efeknya untuk si anak sendiri. Beberapa hal yang juga harus dipertimbangkan adalah nama anak sebaiknya tidak menyulitkan anak dalam kehidupannya nanti, dan ia merasa nyaman dengan nama yang disandangnya.
Menurut Dr. Muehler lagi, secara umum ada semacam tren, orang tua masa kini memberi anak nama berdasarkan sesuatu yang sedang in. Misalnya, tren baru di dunia musik, film, atau hiburan. Sebagai contoh, “nama baru” yang muncul dalam khasanah pemberian nama anak, “Nemo” dan “Legolas”, yang bersumber dari film box office “Finding Nemo” dan “Lord of The Ring”. Memang di Jerman, kedua nama ini sempat dipilih orang tua untuk anaknya, tapi memang tidak tergolong dalam deretan Top 10 nama anak favorit di sana.

Selain memikirkan nama lengkap terkadang orang tua juga bingung dengan pemberian nama kecil atau panggilan. Sebagian orang tua memang membuat nama panggilan berdasarkan penggalan atau singkatan nama lengkap. Tetapi tak jarang orang tua membuat nama panggilan yang berbeda dari nama lengkap.

Meski tak mutlak harus menyandang sebuah makna namun nama kecil ini dipandang Dr. Muehler perlu juga dipertimbangkan dengan cermat. “Hindari pemberian nama yang menyulitkan anak mengejanya. Misalnya, ada yang memberi nama "Ellecs" yang apabila di Inggris sebenarnya merupakan asal-usul nama Alex. Di masa dewasa, anak akhirnya harus sering mengeja namanya pada orang lain,” jelas Dr. Muehler.

Aneka sumber. Tak dapat dipungkiri, para orang tua yang sempat ditanya soal gagasan memberi nama anak, menyatakan sumber inspirasi itu penting. “Selama hamil saya rajin buka-buka halaman majalah mode dan nonton film DVD terbaru. Dari sana saya dapat ide untuk memberi nama anak. Tentu setelah diskusi dengan suami baru kami memperoleh sebuah nama yang kedengarannya indah dan bagus,” kisah seorang ibu tentang nama “Kharisma”.
“Kalau saya, tidak mungkin melewatkan kesempatan untuk memberi nama anak. Apalagi kalau bukan dengan nama pemain bola idola saya,” tutur seorang ayah menjelaskan asal usul nama “Totti” untuk panggilan jagoannya.  
“Gara-gara saya dan suami suka grup musik cadas “Guns ‘n’ Roses”, anak kami namai Gunnar,” kisah sebuah keluarga lain.
Apabila Anda adalah keluarga modern yang tak lagi mengikuti tradisi pemberian nama yang harus diberikan oleh orang-orang tua di lingkaran keluarga, maka menjelang kehadiran bayi, Anda dan pasangan harus memasang mata dan telinga. Siapa tahu, lagu populer yang sedang digandrungi, atau iklan yang sering muncul di televisi memberikan sebuah inspirasi.
Jadikan kegiatan memilih dan menentukan nama anak sebagai sebuah kegiatan yang menyenangkan. Yuk, lakukan berbagai kegiatan inspiratif untuk menemukan nama yang unik dan original, sambil menunggu kelahirannya!(sumber referensi: www.ayahbunda.co.id ).
mari yuk.......